Ditulis oleh : dr. Alexandra Francesca Chandra, MRes
SARS-COV-2 adalah coronavirus yang menyebabkan infeksi pernapasan COVID-19.
Fakta
80% kasus umumnya bergejala ringan-sedang
15% kasus bergejala berat
5% kasus membutuhkan perawatan ICU (kritis)
Kasus berat dan kematian meningkat pada orang dengan kondisi penyerta:
- Penyakit Jantung
- Diabetes mellitus
- Penyakit Paru Kronis
- Hipertensi
- Kanker
- Usia >60 tahun
Orang tua dan orang dengan imunitas rendah lebih rentan terinfeksi COVID-19.
Gejala
Gejala infeksi saluran nafas bervariasi dari ringan-berat, seperti:
- Demam
- Sesak nafas
- Batuk
- Nyeri tenggorokan
Cara Penularan
- Penularan dapat terjadi antar manusia
- Melalui percikan saat batuk atau bersin (droplet)
- Transmisi udara dimungkinkan dalam keadaan khusus (prosedur atau perawatan suportif) yang menghasilkan aerosol
Masa Inkubasi
Rata-rata 5-6 hari, dengan rentang antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari.
Situasi |
Klasifikasi |
Apa yang Dilakukan |
Kriteria Pelepasan |
- Terpapar TANPA GEJALA
- Riwayat kontak dengan pasien konfirmasi / probabel COVID-19
|
KONTAK ERAT |
- Karantina 14 hari
- Dipantau petugas kesehatan via telekonsultasi
|
- Sesudah 14 hari karantina tanpa gejala
- Gejala timbul, diperlakukan sebagai SUSPEK
|
- Terpapar DENGAN GEJALA
- Gejala timbul selama karantina
|
SUSPEK |
- Berobat ke dokter
- RT-PCR hari ke-1 dan hari ke-2 gejala
- Isolasi mandiri selama menunggu hasil PCR
- Pemantauan oleh petugas kesehatan secara rawat jalan
|
- RT-PCR 2x negatif selama 2 hari berturut-turut selang 24 jam
- Bila hasil positif, maka menjadi kasus KONFIRMASI
|
Gejala seperti flu ringan-berat |
- Gejala seperti flu berat / sesak
- Klinis menyerupai COVID-19
- Menunggu hasil RT-PCR
|
|
- Isolasi mandiri
- Pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen dada
- Keluarga serumah diperlakukan sebagai KONTAK ERAT
|
- RT-PCR 2x negatif selama 2 hari berturut-turut selang 24 jam
- Bila hasil positif, maka menjadi kasus KONFIRMASI
|
RT-PCR Positif |
KONFIRMASI |
- Berobat ke dokter
- Isolasi mandiri
- Pemeriksaan laboratorium, foto rontgen dada dan pemeriksaan lain sesuai indikasi
- Keluarga serumah diperlakukan sebagai KONTAK ERAT
- Rawat di RS Rujukan bila gejala berat sesuai arahan dokter
|
1. Tanpa gejala
- Isolasi mandiri 10 hari setelah hasil RT_PCR positif
- Tidak perlu RT-PCR ulang setelah isolasi selesai
2. Gejala ringan-sedang
- 10 hari isolasi + 3 hari tanpa gejala
- Tidak perlu RT-PCR ulang setelah isolasi selesai
3. Gejala berat
Rawat di RS, setelah 10 hari RT-PCR negatif DAN min. 3 hari tanpa gejala |
Bagaimana pencegahannya?
- Selalu menggunakan masker setiap kali keluar rumah
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air
- Selalu menjaga jarak aman 2 meter
- Tidak bepergian bila tidak diperlukan
- Hindari kerumunan
- Perilaku hidup sehat, istirahat cukup, gizi seimbang, olahraga ringan, dan berjemur matahari
Referensi:
- Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-5. http://covid19.go.id/p/protokol/pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-coronavirus-disease-covid-19-revisi-ke-5
- Protokol Tatalaksana COVID-19. Kementerian Kesehatan. Agustus 2020.
Unduh Informasi
Disadur dari :
Diunggah pada : September 21, 2021 7:02 pm
Diunggah oleh : Editor RSAW